PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi
merupakan hal yang tidak mungkin terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Karena
dari semenjak lahir secara langsung kita sudah dikenalkan dengan organisasi
yaitu keluarga. Dalam organisasi tersebut tidak mungkin
juga terlepas dari ikatan budaya yang ada dalam organisasi. Ikatan budaya yang
tercipta dalam organisasi tersebut dapat tercipta dan dibentuk oleh masyarakat
yang bersangkutan, baik dalam organisasi bangsa, bisnis maupun bangsa. Budaya
membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan
bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok
masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman
berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti
terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi
kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
2.
Apa yang dimaksud budaya organisasi?
3.
Apakah fungsi dari budaya
organisasi itu sendiri?
4.
Apa saja yang
merupakan cirri-ciri budaya organisasi?
5.
Apa topologi dari budaya
organisasi?
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Budaya
Organisasi
Dalam buku Handbook of Human Resource Management
Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan
adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk
bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal
yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam
berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam
mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi
berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi
dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan
norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa
disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada
perilaku seseorang.
Berikut ini
dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn,
Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan
nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari
anggota organisasi itu sendiri.
b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar
(2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan
bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada
pada bagian-bagian organisasi.
c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu
persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar
yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk
karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan
anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk
anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan
merasakan masalah yang dihadapi.
e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya
organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara
pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang
dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan
berperilaku dari para anggota organisasi.
2.2 Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok
atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha
(1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1.
Sebagai identitas dan
citra suatu masyarakat
2.
Sebagai pengikat suatu
masyarakat
3.
Sebagai sumber
4.
Sebagai kekuatan
penggerak
5.
Sebagai kemampuan untuk
membentuk nilai tambah
6.
Sebagai pola perilaku
7.
Sebagai warisan
8.
Sebagai pengganti
formalisasi
9.
Sebagai mekanisme
adaptasi terhadap perubahan
10.
Sebagai proses yang
menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Menurut
Robbins ,fungsi
budaya organisasi sebagai berikut :
- Budaya
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
- Budaya
membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
- Budaya
mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
- Budaya
merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
- Budaya
sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk
sikap serta perilaku karyawan.
- Budaya
mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
Menurut Sutrisno Edy (2010 ; 11) bahwa fungsi budaya kerja adalah sebagai
perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan
organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan
dilakukan oleh para karyawan. Hal ini dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas
perilaku para karyawan.
2.3 Ciri – ciri Budaya Organisasi
- Inovasi
dan pengambilan adalah Sejauh mana karyawan didukung untuk
menjadi inovatif dan mengambil resiko.
- Perhatian
terhadap detail Adalah Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan
kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
- Orientasi
hasil adalah Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada
teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
- Orientasi
orang adalah Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada
orang-orang di dalam organisasi itu.
- Kemantapan
adalah Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah
baik.
- Keagresifan
adalah Keterkaitan dengan agresivitas karyawan.
- Orientasi
tim adalah Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim,
Bukannya individu.
2.4 Tipologi Budaya Organisasi
Tipologi BudayaMenurut
Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe
budaya organisasi :
1.
Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi
mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu
fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti,
dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2.
Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim
dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan
diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan
mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3.
Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator,
perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan
juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari
orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga
menawarkan insentif finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat
berprestasi.
4.
Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik.
Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan
dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya
atau karena perusahaan berada dalam masaperalihan.
DAFTAR
PUSTAKA
Luthans Fred, (2006), Perilaku Organisasi,
Andi Yogyakarta.
Sutrisno Edy, (2010), Budaya Organisasi,
Kencana Prenada Media Group Jakarta.
Mangkunegara Anwar Prabu, (2008), Perilaku
dan Budaya Organisasi, Refika Aditama
Bandung
Michael Armstrong, (2009), Handbook of Human Resource Management Practice
Ricard West dan Lynn
H.turner, Introducing Communication Theory, hal. 297-298.
http://www.slideshare.net/sisteminformasi3403/budaya-organisasi-10317585 (diakses pada tanggal 7 juli 2013, 13:00 WIB)
http://dewirahmawati001.blogspot.com/2013/07/budaya-organisasi.html (diakses pada tanggal 8 juli 2013, 20:20 WIB)
http://dewirahmawati001.blogspot.com/2013/07/budaya-organisasi.html (diakses pada tanggal 8 juli 2013, 20:20 WIB)
0 komentar:
Posting Komentar