Pengertian Telematika
Kata Telematika berasal dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE”
yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Istilah telematika merujuk pada cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang
lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi
perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai
wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics
juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi
dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah
konvergensi.
Peranan
Telematika dalam Kehidupan Sehari – hari
Penggunaan istilah telematika sendiri mungkin lebih akrab di
telinga masyarakat umum dalam ranah hukum. Istilah ini, sering digunakan karena
dianggap dapat membantu untuk mengungkap kebenaran dari suatu barang bukti,
khususnya barang bukti yang berkaitan dengan media teknologi informasi, seperti
video dan foto. Sehingga sangat membantu proses penyidikkan yang dilakukan oleh
penegak hukum. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu sempat muncul beberapa
video asusila yang cukup menarik perhatian masyarakat. Apakah benar video
tersebut dapat diterima kebenarannya? Disinilah salah satu kegunaan telematika.
Melalui analisa-analisa dari sisi telematika maka dapat diketahui kebenaran
dari video asusila tersebut.
Bidang
yang terkait dengan Telematika
Saat
ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan
interaksi di antara manusia atau proses melintasi jarak dan waktu melalui
aplikasi Information and Communications Technology (ICT).Contohnya saja
E-commerce Salah satu bidang yang di cakup dalam penerapan ilmu telematika
adalah bidang ekonomi.
·
E-Government ( admnistrasi
pemerintahan secara elektronik ) adalah penggunaan teknologi informasi yang
dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Contoh
nyata dari program e-government ini adalah adanya badan khusus yang mengurus
hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi
(TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori
kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di
Indonesia.
·
E-commerce ( transaksi jual beli
secara elektronik ) merupakan suatu proses pembelian, penjualan, mentransfer,
atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer termasuk
internet.
·
E-learning ( pendidikan terbuka
dengan metode jarak jauh ) merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan
dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui
internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat
menghubungkan pengajar dengan muridnya.
· Semua itu mungkin telematika
berbasis web, sedangkan diluar itu masih banyak lagi, seperti GPS ( Global
Positioning System ), kompas digital, sistem navigasi dan lain sebagainya.
Mengingat
besarnya penggunaan telematika dalam berbagai bidang, maka akan banyak
memberikan dampak luas bagi masyarakat umum, khususnya dalam effisiensi waktu
produktif, pemerataan distribusi, menyuguhkan banyak pilihan telematika dan
sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari telematika sebenarnya
telah hidup dalam kegiatan sehari-hari masyarakat banyak apa lagi jika
mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka dampak dari telematika
ini akan semakin besar pula
Peran
Teknologi Telematika dalam Kepemimpinan Bangsa
Pada
saat ini bangsa kita sedang dalam tahapan rekonstruksi setelah mengalami krisis
ekonomi, sosial, dan politik yang terburuk pada tiga tahun terakhir ini.
Kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga formal amat tipis, bahkan
kepercayaan antar kelompok-kelompok dalam masyarakatpun terkikis. Sedangkan
gejala disintegrasi bangsa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita. Upaya
rekonstruksi diharapkan dapat membawa bangsa kita menjadi suatu masyarakat
madani yang bersatu dalam negara Republik Indonesia.
Memasuki
milenium ketiga, globalisasi yang semula merupakan suatu kecenderungan telah
menjadi suatu realitas, sedangkan alternatifnya adalah pengucilan dari kancah
pergaulan antar bangsa. Globalisasi menuntut adanya berbagai macam standar,
pengaturan, kewajiban, dan sekaligus juga memberi hak kepada anggota masyarakat
global. Berbagai aturan dikenakan secara global (misalnya, WTO, IMF, UN, dan
lain-lain). Tuntutan berkompetisi, dan sekaligus berkolaborasi, memaksa kita
untuk terus menerus meningkatkan daya saing bangsa kita, baik dalam pasar
lokal, regional, maupun dalam pasar global.
Sementara
itu, era reformasi memungkinkan kita untuk menelaah dan memperbaiki dampak
negatif dari sentralisasi yang berlebihan di masa lalu. Pola sentralisasi
selain mengabaikan inisiatif masyarakat, juga cenderung meniadakan proses
pengambilan keputusan yang didasarkan pada kriteria obyektif berdasarkan data
dan informasi. Setelah beberapa dasawarsa di bawah pemerintahan
tersentralisasi, kebijakan pucuk pimpinan seringkali menjadi satu-satunya acuan
yang harus diikuti. Akibatnya, keputusan lebih banyak dilakukan atas dasar
kesesuaian dengan kebijakan atasan daripada berdasarkan fakta dan informasi,
sehingga informasi yang dikumpulkan dari lapangan menjadi kurang dihargai.
Selain
masalah-masalah tersebut di atas, perkembangan teknologi juga memberikan
tantangan tersendiri pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu
teknologi yang berkembang pesat dan perlu dicermati adalah teknologi informasi.
Tanpa penguasaan dan pemahaman akan Teknologi Telematika ini, tantangan
globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan
hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi
informasi sebagai alat bantu dalam Kepemimpinan Bangsa. Mengingat perkembangan
Teknologi Telematika yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan
penguasaan Teknologi Telematika yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah
mendapat perhatian maupun prioritas yang utama untuk dapat menjadi masyarakat
yang lebih maju.
Dengan tantangan yang beragam seperti itu,
Pemerintah Republik Indonesia harus terus melakukan upaya-upaya untuk
mengatasinya dan mengantisipasi langkah-langkah yang terbaik untuk bangsa
Indonesia. Salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana Teknologi
Telematika (untuk selanjutnya akan disingkat TI atau IT-Information Technology)
dapat berperan dalam langkah-langkah yang sedang, dan akan dilakukan dalam
menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Manfaat dan Dampak Negatif dari Telematika
Pengaruh
positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak
tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer
secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana.
Dampak
positif (keuntungan) dari perkembangan telematika antara lain :
·
Kemudahan dalam memperoleh Informasi secara cepat. Informasi yang diperoleh dapat
bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu informasi yang
diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya sehingga mengurangi
adanya distorsi informasi.
·
Transparasi dalam Informasi. Informasi dapat diketahui siapa
saja karena adanya keterbukaan.
·
Kemudahan dalam memperoleh data. Dengan adanya perkembangan
telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik
dari dalam negeri maupun luar negeri.
·
Penghematan Waktu. Orang tidak perlu lagi mengorban
waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup
dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.
·
Keuntungannya bagi masyarakat
1. Manfaat internet dalam e Business
secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan memberikan
kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
2. Manfaat internet dalam e Goverment
bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan
untuk masyarakat.
3. Dalam bidang kesehatan dan juga
pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat
luas.
4. Telematika cukup memberi warna
tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya
sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka
Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic
commerce (e-commerce).
5. Pembangunan sektor Telematika
diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya.
Keuntungannya bagi anak – anak
a. Diantara manfaat yang dapat
diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program
pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya.
Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur
hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
b. Manfaat lain bisa diperoleh anak
lewat program aplikasi berbentuk games yang umumnya dirancang untuk tujuan
permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Beberapa
aplikasi games dapat berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan
bermain peran (role-play).
c. Dalam kaitan ini, komputer dalam
proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak.
Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan,
sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak
dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
Dampak
negatif (kerugian) dari perkembangan telematika antara lain :
·
Adanya cyber crime yaitu mengkloning data
·
Menyadap data
·
Mengubah data tanpa seizin pemilik data.
·
Kekurangannya bagi anak.
Melalui internetlah berbagai materi
bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa
penghalang. Nina mengungkapkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12
anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks,
saat tengah Surfing (“berselancar”) di internet.
Hal – hal
yang harus dilakukan oleh orang tua demi mencegah dampak negatif pada anak
·
Orang tua lah yang seharusnya mengenalkan internet pada
anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan
manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu
harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
·
Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi
‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat
memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
·
Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti
perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan
komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orang tua dalam hal pengawasan.
Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau
kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang
keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada
anggota keluarga yang lalu lalang.
Cegah Kecanduan
Pengaruh negatif lain bagi anak,
adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain
komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun
melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama
karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya,
orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer.
Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai
mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan
pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Peran
Penting Orang Tua
Menimbang untung ruginya mengenalkan
komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua
dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
·
Berikan kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi
dengan komputer sejak dini. Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang.
·
Perhatikan
bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang.
Karena perhatikan juga amsalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu
terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan
anak.
·
Pilihlah
perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sekalipun yang
dipilih merupakan program edutainment ataupun games, sesuaikan selalu dengan
usia dan kemampuan anak.
·
Perhatikan
keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi
konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan Central
Processing Unit (CPU) komputer.
·
Carikan
anak meja atau kursi yang ergonomis (sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh
anak), yang nyaman bagi anak sehingga anak dapat memakainya dengan mudah.
Jangan sampai mousenya terlalu tinggi, atau kepala harus mendongak yang dapat
menyebabkan kelelahan. Alat kerja yang tidak ergonomis juga tidak baik bagi
anatomi anak untuk jangka panjang.
·
Bermain komputer bukan satu-satunya kegiatan bagi anak.
Jangan sampai anak kehilangan kegiatan yang bersifat sosial bersama teman-teman
karena terlalu asik bermain komputer.
3. Media Komunikasi yang Digunakan
untuk Telematika
·
Internet
·
Handphone
·
Video Conference
4. Perkembangan Telematika
Sebelum dan Sesudah Internet Muncul
- Peristiwa
proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan
sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi
karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial,
hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi
upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal
70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser
ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an
belum mencapai tingkat kematangan.
- Dalam
latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari
radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke
internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia.
Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum
atau pra satelit dan masa satelit.
- Di
periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi
komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio.
Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang
mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun
1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian
ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September
1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi
antara pemerintah dengan rakyat, dan antara
rakyat
dengan
rakyat.Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga
anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil
jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan
Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965,
RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu
bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO.
55 tahun 1970 yang mengatur tentang
radio siaran non pemerintah.Periode awal tahun 1960-an merupakan masa
suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih
menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih
menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency
ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak
negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan
telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin
memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
- Tercatat
bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan
menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan
menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu
pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra
telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan
kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta
perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu,
Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama,
yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
- Keleluasaan
barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir
pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman
multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan
tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi
telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda
dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables,
carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
- Badan
penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula
hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV
di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962
yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka
melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan
upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari
jadi TVRI.
- Terdorong
oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya
TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang
berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas,
hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh
acara Alex Leo.
- Lebih
setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan
pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20
oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan
masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual
dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia
sosialis Indonesia pada khususnya.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan. - Gagasan
tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa
ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang
disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space
Telecomunication).
- Pada
konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat
terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit
bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono
yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke
Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis,
sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik
dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai
bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi
negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara
ekonomi.
- Komunikasi
tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan
mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili.
Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976
pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari
perusahaan NASA dan Hughes.
- Kejadian
ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di
Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek
teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun
peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya
dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan
bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan
tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup
seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan
sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
SUMBER :
http://upadama.blogspot.com/2012/10/pengertian-telematika.html
0 komentar:
Posting Komentar