SON0 BLOG's

hy,.. nama gw harsono semoga blog ini bisa berguna untuk kita semua..

Sabtu, 31 Maret 2012

Manusia dan Harapan


Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti  manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun  mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung  pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan  kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada  Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan  sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan  mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya  perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau  meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga  dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup  dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat  dan dorongan kebutuhan  hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu  maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah  keinginan untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3.  hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini  akan kebenaran. Kepercayaan adalah  hal-hal yang berhubungan dengan  pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah  kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang  mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia  merupakan focus dari segala pikiran,  sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku,  perbuatan manusia selalu hati-hati  agar mereka tidak menyimpang dari  kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap  dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga  teori tentang kebenaran :
teori koherensi
suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu  bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
teori korespondensi
teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan  benar bila materi pengetahuan yang dikandung  penyataan itu  berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh  pernyataan tersebut.
teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria  apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis  Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
·         kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         kepercayaan pada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
·         kepercayaan pada pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
·         kepercayaan pada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar